Jelajahi Pesona Wisata Sejarah dan Alam di Mojokerto
Mojokerto, sebuah kota yang terletak di Jawa Timur, menyimpan kekayaan sejarah dan keindahan alam yang memikat. Kota ini menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14, meninggalkan jejak-jejak arkeologi yang mengagumkan. Selain itu, Mojokerto juga memiliki destinasi wisata alam yang memesona, menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para wisatawan.
Wisata Sejarah
-
Candi Trowulan:
Kompleks candi yang luas ini merupakan sisa-sisa Kerajaan Majapahit, kerajaan Hindu-Buddha terbesar di Nusantara. Candi-candi yang masih berdiri kokoh, seperti Candi Brahu, Candi Tikus, dan Candi Bajang Ratu, memberikan gambaran sekilas tentang kemegahan kerajaan masa lalu. -
Gapura Bajang Ratu:
Gapura megah ini merupakan pintu masuk ke kompleks Candi Trowulan. Dihiasi dengan ukiran relief yang indah, gapura ini menjadi ikon wisata Mojokerto. -
Museum Trowulan:
Museum ini menyimpan koleksi artefak dan benda-benda bersejarah yang ditemukan di situs Candi Trowulan. Pengunjung dapat mempelajari sejarah dan kebudayaan Kerajaan Majapahit melalui pameran yang menarik. -
Pendopo Agung Trowulan:
Pendopo ini merupakan bangunan bersejarah yang digunakan sebagai tempat berkumpul dan acara-acara kerajaan. Arsitekturnya yang khas mencerminkan kejayaan Kerajaan Majapahit. -
Makam Troloyo:
Makam ini dipercaya sebagai tempat peristirahatan terakhir Raja Hayam Wuruk, salah satu raja terbesar Majapahit. Makam yang sederhana ini menjadi tujuan ziarah bagi para peziarah dan wisatawan.
Wisata Alam
-
Air Terjun Dlundung:
Air terjun yang indah ini terletak di lereng Gunung Penanggungan. Pengunjung dapat menikmati pemandangan air terjun yang jatuh dari ketinggian 75 meter, dikelilingi oleh hutan yang rimbun. -
Gunung Penanggungan:
Gunung berapi yang sudah tidak aktif ini merupakan salah satu tujuan pendakian favorit di Mojokerto. Pendaki dapat menikmati pemandangan alam yang indah dan candi-candi kuno yang terdapat di sepanjang jalur pendakian. -
Waduk Mojokerto:
Waduk yang luas ini merupakan tempat yang ideal untuk bersantai dan menikmati pemandangan alam. Pengunjung dapat memancing, berperahu, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar waduk. -
Hutan Kota Mojokerto:
Hutan kota yang rimbun ini menjadi paru-paru kota Mojokerto. Pengunjung dapat berjalan-jalan, bersepeda, atau berolahraga di tengah suasana yang asri dan menyegarkan. -
Taman Ghanjaran:
Taman yang indah ini terletak di pusat kota Mojokerto. Taman ini menjadi tempat yang populer untuk bersantai, berkumpul, dan menikmati pertunjukan musik atau seni.
Kuliner
Mojokerto juga terkenal dengan kulinernya yang lezat. Beberapa hidangan khas yang wajib dicoba antara lain:
-
Sate Ponorogo:
Sate ayam yang dibumbui dengan bumbu kacang yang gurih dan pedas. -
Pecel Madiun:
Sayuran rebus yang disiram dengan bumbu kacang yang manis dan gurih. -
Rawon:
Sup daging sapi hitam yang kaya akan rempah-rempah. -
Lontong Balap:
Lontong yang disajikan dengan kuah kaldu sapi, tahu, dan kecambah. -
Es Dawet Jabung:
Es dawet yang disajikan dengan santan dan gula merah.
Akses dan Akomodasi
Mojokerto dapat diakses dengan mudah melalui jalur darat, udara, dan kereta api. Kota ini memiliki bandara internasional (Bandara Internasional Juanda) dan stasiun kereta api (Stasiun Mojokerto).
Tersedia berbagai pilihan akomodasi di Mojokerto, mulai dari hotel berbintang hingga penginapan murah. Pengunjung dapat memilih akomodasi yang sesuai dengan anggaran dan kebutuhan mereka.
Kesimpulan
Mojokerto menawarkan perpaduan yang unik antara wisata sejarah dan alam. Kota ini menyimpan jejak-jejak kejayaan Kerajaan Majapahit yang mengagumkan, serta menyuguhkan keindahan alam yang memesona. Dengan kulinernya yang lezat dan akses yang mudah, Mojokerto menjadi destinasi wisata yang menarik bagi wisatawan dari berbagai kalangan.
Candi Tikus, Saksi Bisu Kejayaan Majapahit
Di lereng Gunung Penanggungan, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, terdapat sebuah candi Hindu yang menjadi saksi bisu kejayaan Kerajaan Majapahit pada abad ke-14. Candi Tikus, demikian namanya, memiliki keunikan tersendiri yang membedakannya dari candi-candi lain di Indonesia.
Sejarah dan Arsitektur
Candi Tikus diperkirakan dibangun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk, salah satu raja terbesar Majapahit. Candi ini merupakan tempat pemujaan bagi umat Hindu dan didedikasikan untuk Dewa Siwa. Nama "Tikus" sendiri berasal dari bentuk pintu masuk candi yang menyerupai lubang tikus.
Arsitektur Candi Tikus terbilang unik dan tidak lazim. Candi ini terdiri dari dua bagian utama, yaitu batur (alas) dan selasar (bangunan atas). Batur berbentuk persegi panjang dengan ukuran 12,5 x 12,5 meter dan tinggi 2,5 meter. Di atas batur terdapat selasar yang berbentuk segi delapan dengan diameter 8,5 meter dan tinggi 6 meter.
Pada dinding selasar terdapat relung-relung yang berisi arca Dewa Siwa, Dewi Durga, dan Ganesa. Di bagian tengah selasar terdapat sebuah yoni (lambang Dewi Durga) dan lingga (lambang Dewa Siwa) yang menjadi pusat pemujaan.
Misteri dan Legenda
Candi Tikus menyimpan banyak misteri dan legenda yang menarik. Salah satu legenda yang terkenal adalah tentang asal-usul nama candi. Konon, pada zaman dahulu, candi ini digunakan sebagai tempat persembunyian seekor tikus raksasa yang sakti. Tikus tersebut dipercaya sebagai penjelmaan dari Dewa Siwa.
Legenda lain menyebutkan bahwa Candi Tikus memiliki sebuah lorong bawah tanah yang menghubungkannya dengan situs-situs Majapahit lainnya, seperti Candi Jawi dan Candi Brahu. Lorong bawah tanah ini dipercaya digunakan sebagai jalur evakuasi bagi para raja Majapahit ketika terjadi serangan musuh.
Objek Wisata yang Menarik
Selain nilai sejarah dan budayanya, Candi Tikus juga menjadi objek wisata yang menarik. Pengunjung dapat menjelajahi candi dan mengagumi arsitekturnya yang unik. Di sekitar candi juga terdapat taman yang asri dan sejuk, cocok untuk bersantai dan menikmati suasana alam.
Cara Menuju Candi Tikus
Candi Tikus terletak sekitar 15 kilometer dari pusat Kota Mojokerto. Pengunjung dapat menggunakan kendaraan pribadi atau transportasi umum untuk mencapai candi. Dari Kota Mojokerto, pengunjung dapat mengambil jalur menuju Pacet dan mengikuti petunjuk arah menuju Candi Tikus.
Jam Buka dan Harga Tiket
Candi Tikus buka setiap hari dari pukul 08.00 hingga 16.00 WIB. Harga tiket masuk untuk wisatawan domestik adalah Rp 5.000,00 per orang, sedangkan untuk wisatawan asing adalah Rp 15.000,00 per orang.
Tips Berkunjung
- Gunakan pakaian dan alas kaki yang nyaman karena medan menuju candi cukup terjal.
- Bawa air minum dan makanan ringan karena tidak ada fasilitas penjual makanan di sekitar candi.
- Berhati-hatilah saat menjelajahi candi karena beberapa bagian candi sudah lapuk dan rapuh.
- Hormati situs candi dan jangan merusak atau mengambil benda-benda yang ada di dalamnya.
Tempat Wisata Sekitar
Selain Candi Tikus, Mojokerto juga memiliki beberapa tempat wisata menarik lainnya, seperti:
- Candi Jawi: Candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Penanggungan, dikenal dengan arsitekturnya yang megah dan relief-reliefnya yang indah.
- Candi Brahu: Candi Hindu yang terletak di lereng Gunung Welirang, memiliki arsitektur yang unik dan menjadi tempat pemujaan bagi Dewa Siwa.
- Air Terjun Coban Canggu: Air terjun yang terletak di lereng Gunung Penanggungan, menawarkan pemandangan alam yang indah dan udara yang sejuk.
- Sumber Glagah Arum: Sumber mata air panas alami yang dipercaya memiliki khasiat penyembuhan.
- Museum Trowulan: Museum yang menyimpan koleksi benda-benda bersejarah dari Kerajaan Majapahit, seperti arca, prasasti, dan keramik.
Dengan kekayaan sejarah dan budayanya, Mojokerto menjadi destinasi wisata yang menarik bagi pecinta sejarah, budaya, dan alam. Candi Tikus dan tempat-tempat wisata lainnya di Mojokerto menawarkan pengalaman yang tak terlupakan bagi para pengunjungnya.